Persoalan Dosen dan Mahasiswa Masa Pandemik Covid 19: Dari Gagap Teknologi Hingga Mengeluh Boros Paket Data
Main Article Content
Abstract
Berbagai permasalahan muncul di tengah kondisi Indonesia yang telah dilanda pandemik COVID 19 seperti saat ini salah satunya di bidang pendidikan. Beberapa pihak kampus melakukan pembelajaran melalui sistem daring online dengan ditunjang oleh beberapa aplikasi. Dengan sistem online diharapkan mahasiswa lebih terbantu untuk memperoleh pengetahuan dan belajar tanpa harus pergi ke kampus dan untuk mematuhi peraturan pemerintah yaitu bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Dengan kuliah online seperti ini pun kita telah berusaha untuk memutus rantai penyebaran COVID 19 di negeri kita tercinta. Namun persoalanpun bertubi-tubi dating di antaranya ditemukan beberapa dosen dan mahasiswa yang mengalami gagap teknologi. Salah satu kasus yang saya temui di lapangan yaitu: disebutkan dalam berita Kompas.com, Selasa (7/4/2020) disebutkan bahwa seorang dosen di perguruan tinggi bahkan dosen yang tersebar di Indonesia mengalami kendala dalam kegiatan belajar mengajar. Mereka menuturkan sejumlah kendalanya dalam mengajar secara online terutama dosen senior yang masuk kategori usia di atas lima puluh tahun. Penuturan awalnya adalah mereka gagap teknologi saat akan memberi perkuliahan secara online. Gaptek atau gagap teknologi ini dirasakannya sebagai dosen, serta para mahasiswannya. Untuk mengatasi persoalan gaptek IT , ia mencoba seharian belajar menggunakan aplikasi e-learning yang disiapkan kampus sebagai penunjang pembelajaran online. Berkali-kali ia mengaku membaca modul panduan penggunaan dan mempratikkannya. ― itu sebelum saya gunakan untuk mengajar daring ke mahasiswa‖. Belajar seharian dulu cara pakai aplikasinya, ucapnya sembari tersenyum mengenang gapteknya. Selain itu adanya faktor pengahambat ketika ingin melakukan kuliah secara online yaitu koneksi internet yang sering mengalami gangguan jaringan dan terbatasnya paket data.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.